Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian yang secara rutin dilakukan bagi warga binaan.
Kalapas Sekayu, Aris Sakuriyadi, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan siraman rohani bagi warga binaan perempuan tersebut.
“Program seperti ini sangat berarti bagi warga binaan. Kehadiran para tokoh agama memberikan harapan baru dan menumbuhkan semangat positif, dalam proses reintegrasi sosial mereka,” kata Aris.
Pada kesempatan tersebut, Ustadzah Iin mengajak warga binaan untuk tidak putus asa, dan menjadikan masa pembinaan sebagai momentum hijrah, menuju kehidupan yang lebih baik.
“Setiap manusia punya masa lalu, dan setiap masa lalu tidak harus menentukan masa depan. Selama masih ada waktu, kita semua bisa berubah menjadi lebih baik. Di sinilah tempatnya kita belajar memperbaiki diri,” pesannya.
Sementara itu, Kasi Binadik dan Giatja, Fiqih Utama, menjelaskan bahwa, kegiatan siraman rohani ini merupakan bagian dari upaya Lapas Sekayu, dalam membentuk karakter dan memperkuat spiritualitas warga binaan, khususnya bagi perempuan.
“Kami ingin warga binaan tidak hanya dibina secara keterampilan, tetapi juga dibentuk mental dan spiritualnya, agar siap kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Kegiatan siraman rohani ini berlangsung dengan penuh khidmat dan diikuti antusias oleh seluruh warga binaan perempuan Lapas Sekayu. Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh semangat baru dalam diri warga binaan, untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.
